-->
Nasehat Untuk Para Guru Dari Sang Kyai

Berikut ini Nasehat Kyai Maimun Zubair Kepada Para Guru

"Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin bakir orang. Nanti engkau spesialuntuk marah-marah saat melihat anakdidikmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang Penting niat memberikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah anakdidikmu kelak jadi bakir atau tidak, serahkan kepada Allah. Didoakan saja terus menerus biar anakdidiknya mendapat hidayah."

Selain yang sudah dipesankan oleh Kyai Maimun di atas, pesan bijak diberikut juga patut direnungkan untuk para guru :

"Yang paling andal bagi seorang Guru ialah mendidik, dan rekreasi yang paling indah ialah mengajar.

Ketika melihat anakdidik-anakdidik yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah citra bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menarikdanunik tangan kita menuju surga".

Beberapa wasiat berharga untuk para guru :

1. Hendaknya tidak mengambil cuti sakit saat engkau tidak sakit sehingga tidak menggabungkan dua maksiat : kebohongan dan makan harta haram. Sesungguhnya pemotongan penghasilan dilandasi taqwa dan takut kepada Allah itu
lebih baik dan lebih abadi.

2. Terimalah anakdidik-anakdidikmu dengan segala kesalahan mereka karena mereka bukan malaikat, bukan pula syaitan. Tidak ada alasan untuk lari dari meluruskan kesalahan-kesalahan itu karena Anda ialah murabbi (pendidik) dan ini yang dibutuhkan dari Anda.

3. Tunjukkan rasa hormat Anda kepada anakdidik yang ada di hadapan Anda dengan cara menerangkan keutamaan mereka sebagai penuntut ilmu. Hal ini akan mendekatkan jarak Anda dalam menuju hati mereka.

4. Ingatlah bahwa banyak di antara orang-orang besar menjadi besar karena satu kata dari seorang guru yang melejitkan mereka dan memantik cita mereka hingga menggapai puncak. Jadilah Anda pencetak orang-orang besar itu.

5. Perbagus cara interaksi anda dengan para anakdidik. Tinggalkan kesan yg baik pada diri mereka. Berapa banyak guru yang mendapat doa dari anakdidik sehabis bertahun-tahun terlewati, atau sehabis berada di liang kubur.

6. Semua mata pelajaran sanggup dikaitkan dengan ajaran-ajaran Islam. Tinggal bagaimana Anda mencari media yang tepat.

7. Setiap menit keterlambatan Anda dalam memulai pelajaran atau keluar sebelum waktu selesai, setiap menit yang silam dalam kopi dan cemilan (sebab keterlambatan-pent.) ialah hak anakdidik, ia akan mengambilnya pada hari penghitungan amal.

8. Berapa banyak guru yang menjadi karena lurusnya arah berpikir kaum muda sehingga ia mendapat doa-doa nrimo dan kebaikan yang mengalir. Ya Allah, menambahkan dan berkahi setiap guru yang kuat, bertanggung jawaban, dan senantiasa berbuat baik.

9. Di depan anda ada generasi. Bangkitkan jiwa mereka, ajarkan cinta kepada ilmu, dan bangunkan semangat. Barangkali satu kata dari Anda sanggup memperabukan spirit dalam hatinya dan menjadi kebaikan untuk ummat.

10. Rasa takut anakdidik Anda terhadap Anda bukanlah menerangkan keberhasilan dan keterampilan Anda dalam menegakkan kedisiplinan. Itu spesialuntuk menerangkan bahwa Anda gagal dalam memerankan pendidikan. Pendidikan itu membawa ketegasan dan kasih akung bukan dengan menakut-nakuti.

11. Syekh Utsaimin rh membedakan antara pulpen inventaris kantor dan pulpen eksklusif karena takut makan barang haram. Lantas bagaimana dengan orang yang menghalalkan sesuatu yang lebih berharga daripada tinta? Yaitu waktu!

12. Ingatlah bahwa anda memiliki anak yang diajar oleh guru-guru menyerupai anda. Maka berbuat oke kepada anak orang pasti Allah akan menyiapkan bagi anak anda guru-guru yang akan berbuat baik kepada mereka. Balasan sesuai dengan amal perbuatan.

13. Ikhlaskan niat utk Allah. Karena bekerjsama anda sedang melaksanakan kiprah para Nabi. Dan jikalau anda mengharap pahala dalam pekerjaan anda, maka setiap jam pada siang hari anda dalam timbangan kebaikan anda.

---
Disampaikan oleh :
- KH. Maimun Zubeir
- Ust Sudarisman Ahmad     (Direktur Ma'had KAFILA, 2011) yang mengambil intisari dari sebuah kitab.




LihatTutupKomentar